Sabtu, 13 Agustus 2011

Lensa Kontak? Why Not ?!


Jangan takut dulu ngebayangin keribetan atau resiko pemakaian lensa kontak. Karena pada kenyataannya menggunakan lensa kontak cukup simple dan enggak ngebahayain kesehatan kok. Malah berguna banget buat ngejalanin berbagai aktivitas sehari – hari yang biasanya sering keganggu dengan penggunaan kacamata. Lensa kontak juga bisa ngebuat wajah kita terlihat beda loh !

Lensa Kontak Dari Masa Ke Masa
Lensa kontak pertama kali ditemukan pada tahun 1888 oleh seorang ahli Fisiologi yang bernama Adolf Fick. Untuk membuktikan ciptaannya ini layak pakai, Adolf sempat melakukan serangkaian uji coba pada seekor kelinci, dirinya sendiri, baru kemudian pada sekelompok sukarelawan. Namun karena pada saat itu teknologi belum terlalu maju, lensa ciptaan Adolf terhitung besar dan berat, terbuat dari kaca coklat yang tebalnya 1,8 - 2,1 cm !
Untunglah, tahun 1930 mulai dikembangkan lensa plastik dari bahan Plexiglass, yang jauh lebih ringan dan nyaman di mata. Sayang, bahan ini tidak cukup berpori untuk memungkinkan pergantian oksigen, dan tentunya enggak baik buat kesehatan mata. Baru di tahun 60-an diluncurkan lensa kontak yang terbuat dari hydrogel, yang selain memungkinkan pergantian oksigen di mata, juga lembu, sehingga disebut soft lens.

Basic Info
Lensa kontak bisa dipakai untuk beberapa kelainan dalam penglihatan, seperti rabun dekat (hypermetropia), rabun jauh (myopia), astigmatisma dan presbiopia. Tapi sebelum memutuskan menggunakan lensa kontak, ada beberapa hal yang harus kita ketahui untuk menghindari salah perawatan dan pemakaian yang bisa berujung pada kerusakan mata!


  • 1.       Kenali lensa.
Ada lensa kontak yang harus dilepas beberapa jam sekali, ada juga yang tahan dipakai hingga 30 malam berturut-turut. Ini dipengaruhi kemampuan jenis masing-masing lensa dalam menyerap oksigen. Simak dan patuhi ketentuan waktu pakai lensa untuk menjaga mata dari iritasi.


  • 2.       Kapan gantinya?
Lensa kontak sekali pakai paling cocok dengan pengguna yang hanya kadang-kadang memakainya, atau yang melakukan kegiatan dengan resiko kehilangan lensa, seperti berenang. Ada sih lensa yang tahan pakai berulang kali selama setahun, tapi kurang banyak peminatnya. Lensa sekali pakai lebih diminati karena selain bentuknya yang tipis, juga tidak menimbun kotoran yang dapat menyebabkan kerusakan mata.

  • 3.       Latihan itu penting.

Enggak usah panik kalau kita nemuin kesulitan bahkan butuh waktu sampai setengah jam untuk melepasnya. Banyak-banyak deh berlatih, terutama dengan bantuan cermin.

  • 4.       Sesuai kebutuhan.
Selain lensa kontak sekali pakai, lensa kontak yang bisa digunakan lebih lama membutuhkan perawatan khusus. Ia harus dibersihkan setiap hari, dicuci dengan larutan anti infeksi supaya terhindar dari bakteri mikroorganisme seperti bakteri, jamur dan amoeba yang dapat tumbuh dipermukaan lensa. Ada beberapa jenis cairan yang bisa kita gunain sesuai kebutuhan.

  • Multipurpose Solution: untuk membilas, mensterilkan, membersihkan dan menyimpan lensa. Praktis sih, tapi kurang efektif mengusir Acanthamoeba.
  • Saline Solution: untuk membersihkan dan menyiapkan lensa sebelum diletakkan pada mata, tapi tidak dapat mensterilkan lensa.
  • Hydrogen Peroxide Solution: untuk mensterilkan lensa, tapi memerlukan beberapa tahap pembilasan sebelum lensa bisa dipakai kembali.
  • Enzymatic Cleaner: untuk membersihkan timbunan protein dari lensa.

  • 5.       Jangan Jorok!
Sebelum menyentuh lensa kontak atau bagian mata, biasakan untuk mencuci tangan sampai bersih dengan sabun yang enggak mengandung pelembab atau pewangi. Tutup rapat pot penyimpan lensa dan cairan pencucinya agar terhindar dari kuman.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar